wbnewscom - Akibat dipengaruhi minuman keras oplosan, komplotan preman remaja di Kota Tepian (sebutan Samarinda), menghabisi nyawa operator warnet di jalan Kahoi, Sungai Kunjang, pada Kamis (22/12/2016) malam.
Sebelum beraksi sekitar pukul 23.00 Wita di warnet yang bernama Killer Net itu, pemuda yang rata-rata masih dibawah umur itu, menenggak miras oplosan di Jalan Revolusi.
Bermodal sebilah pisau dapur, remaja tersebut mulai melakukan aksinya di warnet yang buka hingga larut malam tersebut.
Terdapat tiga anak yang masuk ke dalam warnet, dan satunya lagi menunggu di parkiran warnet.
Keempat preman remaja tersebut, di antaranya berinisial MA (15), Rb (17), Jy (15) dan Ad (17), mulai meminta uang kepada pengguna warnet.
(Baca juga: Komisi IV Tak Yakin Jumlah TKA di PLTU Muara Jawa Hanya 157 Orang)
Tak puas dengan hasil palakan tersebut, para pelaku meminta kembali kepada salah satu karyawan warnet.
Tapi karyawan warnet tersebut menolak untuk memberikan uang kepada pelaku, di situlah mulai terjadi keributan.
Karyawan lainnya mencoba untuk mengusir kawanan preman remaja tersebut, dengan mendorong dan memukulkan kursi kepada para pelaku.
Tak terima dengan tindakan dari karyawan tersebut, salah satu pelaku, yakni MA menusukkan pisau ke dada sebelah kiri karyawan tersebut, yang diketahui bernama David F (24).
"Saya menolak memberikan uang, karena memang saya tidak punya uang. Bahkan saya sempat dipukuli oleh mereka. Setelah dipukul saya keluar warnet. Dan saat kembali masuk, operator warnet ditusuk mereka," ungkap salah satu karyawan warnet Killer Net, M Ilham Aditya (17), Jumat (23/12/2016).
Kendati sempat dilarikan ke rumah sakit Dirgahayu, namun nyawa korban tak terselamatkan.
0 comments:
Post a Comment